Langsung ke konten utama

Praktikum Difusi Dan Osmosis Pada Kentang Dan Plasmolisis Pada Bawang Merah

I.      PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Sel adalah unit structural dan fungsional terkecil. Sel merupakan tempat terjadinya peristiwa fisiologis dan pewarisan genetis makhluk hidup. Pada sel tumbuhan dan hewan memiliki persamaan dan perbedaan masing-masing. Namun perbedaan yang paling mencolok antara sel hewan dan tumbuhan adalah pada sel tumbuhan lebih didominasi oleh vakuola dan memiliki dinding sel, sedangkan pada sel hewan yang menjadi inti adalah nucleus. Di dalam sel juga terjadi transportasi dengan menggunakan membran plasma. Transportasi pada sel terbagi atas 2 yaitu transport aktif (pompa ion, kotranpor, endositosis dan eksositosis) dan pasif (difusi dan osmosis). Pada transport pasif terjadi perbedaan antara transportasi di sel hewan dan transportasi di tumbuhan.


B.    Rumusan Masalah
1.    Bagaimana transportasi secara difusi dan osmosis pada sel tumbuhan?
2.    Bagaimana bentuk plasmolisis pada sel tumbuhan?






II.    TUJUAN PRAKTIKUM

Sebagaimana latar belakang yang kami paparkan, dalam praktikum kali ini kami memiliki tujuan antara lain :
·         Dapat membedakan antara transportasi melalui membran secara difusi maupun osmosis
·         Dapat mengetahui bentuk plasmolisis pada sel tumbuhan

















III.         ALAT & BAHAN

·         Kegiatan 1.1 (Difusi dan Osmosis)
Alat dan bahan yang diperlukan antara lain :

1.    Neraca
2.    Pisau
3.    Pelubang gabus
4.    Gelas kimia 3 buah
5.    Pipet
6.    Kentang segar 3 buah
7.    Larutan gula 5% dan 30%
8.    Air
9.    Tisu


·         Kegiatan 1.2 ( Plasmolisis )
Alat dan bahan yang diperlukan antara lain :
1.    Pisau/Katter
2.    Daun Rhoediscolor (bawang merah)
3.    Mikroskop, kaca objek dan kaca penutup
4.    Air
5.    Pipa tetes
6.    Larutan gula pekat atau lautan garam pekat

                                                                                                                 




IV.      CARA KERJA

·         Kegiatan 1.1
1.    Buatlah larutan gula 5% dan gula 30%
2.    Buatlah silinder dari umbi kentag dengan menggunakan pelubang gabus sebanyak 3 buah dengan ukuran yang sama
3.    Timbanglah masing-masing silinder tersebut. Kemudian catat beratnya masing-masing
4.    Setelah berat ketiga silinder kentang sama, masukkan silinder kentang tersebut ke dalam larutan air, gula 5% dan gula 30% secara bersamaan
5.    Rendamlah silinder kentang tersebut selama 15 menit
6.    Setelah 15 menit, angkatlah, simpan di atas kertas tisu kemudian timbang kembali masing-masing silinder umbi kentang tersebut dan catat hasilnya.

·         Kegiatan 1.2
1.    Buatlah preparat epidermis daun Rheodiscolor
2.    Letakkan preparat tersebut di atas kaca objek kemudian tetesi dengan air
3.    Amati dengan mikroskop mulai pembesaran lemah hingga pembesaran kuat
4.    Gambar hasil pengamatanmu
5.    Serap air dengan menggunakan tisu kemudian tetesi preparat yang sama dengan larutan gula pekat
6.    Amati dengan mikroskop kemudian gambar hasil pengamatanmu
7.    Serap larutan gula tersebut dengan tisu lalu tetesi kembali dengan air
8.    Amati dan gambarkan hasil pengamatanm




V.        HASIL PENGAMATAN

·         Kegiatan 1.1

Ø  Pada hasil pengamatan silinder kentang 1 kondisi kentang berada pada dasar tabung, sel kentang mengalami peristiwa turgid dimana larutan air masuk kedalam sel kentang, sehingga membuat massa kentang bertambah yang semulanya 2,9 gram menjadi 3,1gram.

Ø  Pada hasil pengamatan silinder kentang 2 kondisi kentang berada pada dasar tabung, sel kentang mengalami peristiwa isotonik dimana konsentrasi didalam dan diluar sel seimbang.

Ø  Pada hasil pengamatan silinder kentang 3 kondisi kentang mengapung dan ada gelembung ke permukaan, sel kentang mengalami peristiwa plasmolisis dimana konsentrasi larutan diluar sel lebih rendah dari pada didalam sel kentang dan

·         Kegiatan 2.1

Ø  Pada gambar pertama yang terlihat sel-sel yang terisi air

Ø  Pada gambar kedua daun Rhoeodiscolor memiliki pigmen berwarna ungu (antosiatun) karena kondisi diluar sangat pekat ( Hypertonis )

Ø  Pada gambar ketiga mengalami perkembalian wujud seperti semula karena sebelum ditetesi larutan air lagi daun Rhoeodiscolor mengalami plasmolisis atau pengkerutan. Dan setelah ditetesi larutan air, daun Rhoeodiscolor dapat meresap air atau air bisa masuk ke dalam sel.







VI.                 PERTANYAAN


Kegiatan 1
No
Jenis media
Berat silinder umbi kentang
Sebelum percobaan
Sesudah percobaan
1
Air
2,9
3,1
2
Gula 5%
2,9
2,9
3
Gula 30%
2,9
2,5

Pertanyaan:
1.            Buatlah kesimpulan data berdasarkan hasil percobaan di atas
o   Pada hasil percobaan silinder kentang1 mengalami pertambahan massa, silinder kedua mengalami massa tetap, dan silindr ketiga mengalami pengurangan massa.

2.            Bandingkan perubahan berat silinder pada larutan gula 5% dengan larutan gula 30%. Jelaskan mengapa demikian!
o   Berat silinder pada larutan gula 5% tidak mengalami perubahan karena konsentrasi diluar dan didalam silinder kentang seimbang maka terjadi peristiwa isotonik. Berat silinder pada larutan gula 30% mengalami perubahan berat (mengkerut / plasmolisis) karena kosentrasi larutan di luar sel lebih rendah dari pada di dalam sel kentang.

3.            Jelaskan peristiwa yang terjadi pada sel-sel umbi kentang!
o   Silinder pertama : peristiwa yang terjadi yaitu turgid karena konsentrasi di luar sel lebih tinggi dari pada di dalam sel.
o   Silinder kedua : peristiwa yang terjadi yaitu isotonik karena konsentrasi di dalam dan di luar sel seimbang.
o   Silinder ketiga : peristiwa yang terjadi yaitu plasmolisis karena konsentrasi larutan di luar sel lebih rendah dari pada di dalam sel.

4.            Tuliskan macam-macam variabel yang ditemukan pada percobaan di atas.
o   Variabel bebas : bertambah berat (air)
o   Variabel kontrol : berat tetap (gula 5%)
o   Variabel terikat : berat berkurang (gula 30%)


Kegiatan 2
Pertanyaan
1.            Jelaskan apa yang terjadi pada gambar 2?
o   Pada gambar kedua daun Rhoeodiscolor memiliki pigmen berwarna ungu (antosiatun) karena kondisi diluar sangat pekat ( Hypertonis ) maka pigmen daun pada Rhoeodiscolor akan keluar terserap larutan diluar yang pekat. Semakin pekat larutan maka plasmolisis akan makin cepat terjadi.

2.            Setelah anda menambahkan larutan gula pada sel rhoediscolor, menurut anda lingkungan apakah yang terjadi?
o   Lingkungan yang bersifat hipertonis

3.            Mengapa pada gambar nomor 3 terjadi demikian?
o   Karena sebelum ditetesi larutan air lagi daun Rhoeodiscolor mengalami plasmolisis atau pengkerutan. Dan setelah ditetesi larutan air, daun Rhoeodiscolor dapat meresap air atau air bisa masuk ke dalam sel.

4.            Kemukakanlah satu contoh dalam kehidupan sehri-hari yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
o   Tanaman layu bisa terjadi jika Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan yang berbeda, sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis. tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis runtuhnya seluruh dinding sel terjadi, dan kemungkinan besar layu tanaman tersebut.

5.            Peristiwa di atas terjadi pada sel tumbuhan. Jika seandainya sel darah diperlakukan seperti percobaan di atas yaitu seperti perlakuan pada gambar 2 dan 3, apakah yang terjadi? Jelaskan!
o   Jika seperti gambar 2 akan terjadi yang disebut krenasi.  Air yang terdapat dalam sel darah akan ditarik keluar dari sel sehingga sel mengerut dan rusak. Sebaliknya jika seperti gambar 3 sel darah merah dalam suatu larutan yang bersifat hipotonik (lebih encer) maka sel darah merah akan mengembang dan akhirnya pecah. Air dari larutan di sekitar sel darah merah akan ditarik masuk ke dalam sel.  Proses ini disebut hemolisis.


6.            Buatlah kesimpulan dari kegiatan tersebut.
o   Plasmolisis adalah suatu proses yang menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil kehidupan ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat, artinya suatu zat /materi bisa keluar dari sel dan bisa masuk melalui membrannya. Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak diam, jika memerlukan suatu materi dari luar maka sel tersebut harus mengambil materi itu dengan segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar itu bisa masuk.






VII.                 KESIMPULAN



            Transpor pasif merupakan tranpor ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerlukan energy untuk melewati membrane plasma. Transport pasif terbagi atas dua yaitu difusi dan osmosis. Difusi pada kentang saat kentang dimasukkan kedalam larutan gula 30% adanya gelembung ke permukaan. Sedangkan osmosis pada kentang saat kentang mengalami perubahan berat massa kentang

            Plasmolisis adalah suatu proses yang menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil kehidupan ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat, artinya suatu zat /materi bisa keluar dari sel dan bisa masuk melalui membrannya.

Kondisi sel tidak selalu berada pada keadaan yang normal yang dengan mudah mengaturnya sel tersebut bisa mencapai homeostatis / seimbang. Terkadang sel juga bisa berada di lingkungan yang ekstrem yang menyebabkan semua isi sel dapaksakan keluar karena diluar tekanan lebih besar, jika terjadi demikian maka terjadilah lisis / plasmolisis yang membawa sel itu layu malah menyebabkan mati.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Porseni :))

ini adalah hasil mading kami gimana menurut kalian keren nggak?? :) cie..cie.. cucok deeh :p orang cantik dan orang unyu cuit..cuit ikha, kiky, nisa, qila widiih serius amet boss :D anak-anak imuut :)) atlit tenis meja ca' foto dulu sebelum lomba tarik tambang :D

5 Jenis Batuan Beku

· Batu granit terbentuk dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat dibawah permukaan bumi. Ciri-ciri utama batu granit yakni warna nya putih sampai abu-abu, kadang-kadang terdiri atas kristal-kristal kasar.  Ciri-ciri utama batu granit 1. Terdiri dari kristal-kristal kasar 2. Warna Hitam sampai abu-abuan kadang-kadang jingga   Batu obsidian/kaca  terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat. Ciri- ciri utama batu ini adalah mengkilap seperti kaca dan tidak ada kristal. Warnanya bervariasi dari hitam pekat, hitam dengan motif kecoklatan atau  kemerahan, juga ada yang berbintik-bintik putih.    Ciri-ciri utama batu obsidian 1. Hitam, seperti kaca 2. Tidak ada kristal Batu apung terbentuk dari pendinginan magma yang mengandung gelembung gas. Ciri-ciri utama batu apung adalah warna ke abu-abuan berpori-pori, bergelembung, ringan hingga dapat  ...